Kalian tahu ngga apa yang membuat negara kita unik dan menjadi pilihan destinasi tujuan wisata bagi wisatawan asing?. Exactly, banyak banget dan itu pastinya membuat kita bangga sebagai warga Negara Indonesia. Alam dan budaya yang kita miliki adalah anugrah dari Tuhan yang Maha Esa.
Seperti yang udah kita ketahui, begitu banyak daya tarik wisata yang dimiliki oleh Indonesia tercinta ini, salah satunya yaitu Budaya.
Dalam Postingan gue kali ini, gue akan menulis tentang salah satu budaya tersebut. You know what, gue bakalan mengulas tentang Parade Ogoh-ogoh yang menjadi bagian dari budaya masyarakat kita yang beragama Hindu. Tapi sebelum itu gue mau kasi penjelasan tentang apa sih Ogoh-ogoh itu.
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Menurut para cendekiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini
melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu
yang maha dashyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit
(diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat
mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju
kebahagiaan atau kehancuran. Semua ini tergantung pada niat luhur
manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya
sendiri dan seisi dunia. ( thanks to Wikipedia ^^). Kebanyaka Ogoh-ogoh ini dilambangkan dengan sosok raksasa yang besar dan, yah sedikit menyeramkan.
Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi. Pangrupukan ini sendiri adalah menyebar-nyebar nasi
tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah
dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja
(biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan
untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan
lingkungan sekitar. Budaya ini dapat kalian temukan di Bali dan Lombok. LOMBOOKKK??? . Yupss, Budaya ini memang dapat juga kalian temukan di Lombok pada saat sehari sebelum Hari Nyepi sama seperti di Bali. Seperti yang diketahui Lombok yang dikenal dengan Pulau Seribu masjid, memang memiliki kemiripan dengan Bali dari Budaya dan Bahasa. Okay,sekarang yuuuk liat Ogoh-Ogoh yang dapat gue jepret hari ini di Lombok, Dapet dua photo doang soalnya gue sibuk terpukau ama kreasi ogoh-ogohnya ^^.
Sebenarnya Ogoh-ogoh di atas memiliki nama dan cerita masing-masing, tapi gue kurang tahu aja makanya ga dikasi caption. sorry yahh.
Well, buat postingan kali ini, Thats all. Intinya, kita patut berbangga dengan apa yang dimiliki oleh Bangsa ini, ga cuma alam yang indah, tapi budaya unik yang pastinya ga bisa ditemukan di tempat lain. Ga salah dong wisatawan asing berbondong-bondong datang untuk menyaksikan keunikan tersebut... Proud To Indonesia... yeaahhh,, Okay Fix, BYE,,,^^